Prambanan (5/7) — Salah satu SMP IT Terbaik di Jogja, sebanyak 117 peserta didik kelas VII SMP IT Baitussalam Prambanan mengikuti Studi Literasi ke Grhatama Pustaka Daerah Istimewa Yogyakarta, Kamis (3/7/2023). Salah satu kegiatan pembelajaran di luar kelas (outing) dilaksanakan sebagai kegiatan literasi dengan mengenalkan perpustakaan daerah khususnya kepada santri yang berasal dari berbagai wilayah di Indonesia.
“Studi Literasi ini merupakan akhir dari Masa Pengenalan Lingkungan Santri kelas VII. Alhamdulillah, di rapor pendidikan sekolah kami untuk komponen literasi tahun ini mengalami kenaikan. Hal ini perlu dipertahankan bahkan ditingkatkan pada beberapa aspek yang masih kurang. Semoga anak-anak bahagia dengan studi literasi ini,” harap Ustazah Ririn Setyaningsih, S.Sos. selaku Kepala SMP IT Baitussalam Prambanan.
Sebelum pemberangkatan, acara dimulai doa dan sambutan oleh Ustaz Hasan Riyadi, S.Pd. di santri putra dan Ustazah Ririn Setyaningsih, S.Sos. di santri putri. Setelahnya rombongan berangkat pukul 08.30 WIB menggunakan bus dari sekolah.
Sesampainya di Grhatama Pustaka, para santri disambut para pustakawan di lobi gedung. Selanjutnya mereka berkumpul di ruang Audio Visual untuk sambutan-sambutan, foto bersama, dan menonton video profil Balai Yanpus. Aganda terakhir adalah Library tour beberapa ruangan Grhatama Pustaka.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada BPAD (Balai Perpustakaan dan Arsip Daerah) DIY yang telah mengizinkan kami untuk berkunjung. Studi ini bertujuan untuk mengenalkan santri tentang literasi dan memperkenalkan perpustakaan Provinsi DIY. Terima kasih juga telah menyambut kami dengan baik,” sambut Ustaz Aprian Resahadi, S.Pd, pimpinan rombongan dari salah satu SMP IT Terbaik di Jogja. (Hsn)
Dilansir di website dpad.jogjaprov.go.id, dan detik.com, Grhatama Pustaka yang terletak di Jalan Janti, Banguntapan, Bantul, diresmikan oleh Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sultan Hamengku Buwono X pada Senin wage, 21 Desember 2015. Grhatama Pustaka merupakan nama yang diberikan Sri Sultan HB X untuk gedung layanan perpustakaan milik Pemda DIY ini. Arsitektur gedung yang dibangun di atas lahan seluas 2,4 hektare ini bernuansa paduan antara modern dan tradisional. Bangunan yang dibangun sejak 2012 ini memiliki ciri khas 4 minaret menjulang yang mengandung makna 4 kesempurnaan orang Jawa meliputi Prakoso yang berarti sehat, kuat dan ulet; Wulung yang berarti matang dalam ilmu dan bijak dalam langkah; Wangi yang berarti ksatria yang harum namanya, halus tutur kata dan perilakunya, selalu mengharumkan sesama serta lingkungannya, Agung yang berarti agung dalam sikap, pembawa dan tampilannya.
Cari Foto Lain
KLIK