Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT atas nikmat-Nya yang tak terhitung. Setiap hari, kita hidup dengan berbagai rahmat yang Dia berikan—dari kesehatan, kesempatan beramal, hingga rezeki yang melimpah. Namun, tidak semua orang ingat untuk selalu mensyukurinya. Padahal, sebagaimana firman Allah dalam Al-Qur’an, jika kita bersyukur, Dia akan menambah nikmat itu untuk kita (QS Ibrahim: 7).
Di lingkungan pesantren, kita diingatkan bahwa rasa syukur tidak hanya terletak pada ucapan, tetapi juga dalam tindakan sehari-hari. Salah satu cara mensyukuri nikmat-Nya adalah dengan menegakkan Lima Tertib yang menjadi pedoman hidup di pesantren. Dengan menjalankan tertib ini, kita tidak hanya menjaga kedisiplinan dan kebersihan, tetapi juga mendekatkan diri kepada Allah melalui perbaikan perilaku.
Berikut adalah Lima Tertib yang bisa kita amalkan bersama:
1. Tertib Hati
Segala tindakan yang kita lakukan berawal dari hati. Hati yang tertib adalah hati yang bersih, ikhlas, dan penuh keimanan. Dengan hati yang teratur, kita mampu mengendalikan amarah, menghindari penyakit hati seperti iri dan dengki, serta berbuat baik dengan niat yang tulus karena Allah. Menata hati adalah langkah pertama dalam menjalani hidup yang diridhoi-Nya.
2. Tertib Waktu
Waktu adalah anugerah terbesar yang sering kita abaikan. Allah bahkan bersumpah atas waktu dalam Al-Qur’an, “Demi masa” (QS Al-Asr: 1). Ini menegaskan betapa pentingnya waktu dalam hidup kita. Menepati waktu adalah tanda kedisiplinan dan tanggung jawab. Dalam pesantren, menepati jadwal sholat, belajar, dan aktivitas lainnya adalah bentuk nyata penghormatan kita terhadap waktu yang telah Allah berikan.
3. Tertib Lingkungan
Kebersihan adalah bagian dari iman. Menjaga kebersihan dan kerapihan lingkungan adalah wujud rasa syukur kita atas tempat tinggal dan fasilitas yang Allah titipkan kepada kita. Bukan hanya tanggung jawab cleaning service atau satpam, tetapi setiap individu harus merasa bertanggung jawab atas kebersihan lingkungan di sekitarnya. Mengambil sampah kecil pun termasuk amal sholeh yang berpahala.
4. Tertib Bahasa
Bahasa adalah cerminan dari kepribadian kita. Di pesantren, menjaga tutur kata yang baik dan sopan sangat penting. Bahasa yang santun, baik dalam percakapan sehari-hari maupun dalam diskusi, mencerminkan adab dan akhlak yang luhur. Menghindari kata-kata kotor, ghibah, atau fitnah adalah langkah besar dalam menjaga tertib bahasa.
5. Tertib Kegiatan Belajar Mengajar (KBM)
Persiapan yang baik dalam kegiatan belajar mengajar adalah kunci kesuksesan dalam menuntut ilmu. Menghargai waktu belajar, mempersiapkan materi, dan mengikuti pembelajaran dengan serius merupakan bentuk ibadah. Ilmu yang berkah akan datang dari proses belajar yang tertib dan sungguh-sungguh.
Dengan menegakkan Lima Tertib ini, kita dapat menjalani hidup yang lebih disiplin, teratur, dan penuh berkah. Semoga nasihat ini bisa menginspirasi kita semua untuk menjadi hamba yang lebih bersyukur dan berdisiplin dalam menjalani setiap aspek kehidupan.
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.