Latihan Mitigasi Bencana Bersama BPBD Sleman – SMP Boarding School Jogja

Bagikan :

Prambanan (11/1)SMP IT Baitussalam Prambanan sebagai salah satu SMP Boarding School di Jogja, menggelar Latihan Mitigasi Bencana, Senin (11/1/2022) di Lapangan Kalilondo, Prambanan. Kegiatan yang diikuti oleh santri putra dan putri ini bekerja sama dengan BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Kabupaten Sleman.

“Terima kasih kepada BPBD Kabupaten Sleman yang berkenan hadir dan memberikan ilmu kepada kami. Kita ketahui bersama bahwa Indonesia terletak pada tiga lempeng tektonik besar, yaitu lempeng Indo-Australia, lempeng Eurasia, dan lempeng Pasifik. Sehingga rawan bencana terutama gempa bumi dan gunung meletus. Oleh karena itu perlu bagi kita untuk menambah tsaqofah kita tentang pemahaman tentang bencana. Menjadi hamba Allah yang berikhtiar untuk dapat menolong diri bahkan orang-orang di sekitar kita ketika bencana terjadi, sehingga meminimalisir korban jiwa,” sambut Ustadzah Ririn Setyaningsih, S.Sos, Kepala SMP IT Baitussalam Prambanan.

“Man arofa bukdassafari ista’adda” apa artinya anak-anak? Ya betul, Sedia payung sebelum hujan. Atau “Barang siapa yang mengerti jauhnya perjalanan maka ia akan bersiap.” Kita tidak akan pernah tahu kapan bencana akan terjadi, misalnya malam ini gempa terasa di sekitar kita. Perlu ilmu dan pengetahuan ketika hal tersebut terjadi, salah satunya dengan pelatihan-pelatihan seperti ini,” tambah Ustadz K.H. Abdul Hakim memberikan sambutan.

Setelah acara sambutan, selanjutnya adalah doa penutup mengakhiri sesi seremonial. Acara dilanjutkan dengan simulasi mitigasi ketika gempa bumi terjadi dan para santri sedang berada di kelas-kelas. Bapak Haenry Dharma Widjaja, S.H. M.Pd. dan Bapak Ismadiyanto, narasumber dari BPBD menjelaskan terkait hal tersebut.

Salah satu santri putra, Bahril Fadli Ja’far Fauza diminta ke panggung dan mempraktikan bagaimana posisi tangan melindungi kepala ketika gempa terjadi. Pada praktik simulasi, alarm dibunyikan selama dua kali.

“Alarm pertama sebagai penanda adanya gempa dan peserta berlindung di bawah meja dan kursi, sudut-sudut yang aman di kelas, dan jikalau terpaksanya tidak ada semua, dapat memakai tas gendong untuk melindungi kepala. Alarm kedua penanda untuk segera menuju ke titik kumpul,” jelas Bapak Ismadiyanto menjelaskan materi.

Acara simulasi diakhiri sesi sharing dengan ustadz-ustadzah SMP Boarding School Jogja. Bapak Haenry berpesan agar ustadz-ustadzah adalah garda terdepan dalam menyelamatkan anak didiknya. Jangan menyelamatkan diri sebelum memastikan siswanya sudah menuju ke titik kumpul. Sering-sering untuk berlatih mitigasi gempa, agar tidak panik ketika gempa terjadi. (Hsn)

Peserta Latihan Mitigasi Bencana

Galeri Latihan Mitigasi Bencana

>>KLIK<<