Sejarah Pondok Pesantren Modern Baitussalam

Pondok Pesantren Modern Baitussalam berdiri pada tahun 1986 bertempat di daerah Taskombang, Prambanan, Klaten yang dipimpin oleh K.H. Agus Hariadi dengan nama Pondok Darussalam. Seiring berjalannya waktu, Pondok Darussalam mendapat tanah wakaf dari H. Mbah Darhal yang bertempat di Pulerejo, Bokoharjo, Prambanan, Sleman dan berganti nama PPM Baitussalam. PPM Baitussalam pun mulai berkembang. Namun, beliau mengalami sakit dan akhirnya meninggal dunia. Sebelum meninggal dunia, beliau memberikan amanah kepada K.H. Abdul Hakim yang merupakan kakak iparnya untuk meneruskan perjuanagn pondok. Semasa K.H. Abdul Hakim meneruskan perjuangan pondok, santri PPM Baitussalam hanya tersisa 4 santri. Namun, beberapa tahun kemudian mendaptkan limpahan santri dari Ngruki Solo. Pasang surut dialami PPM Baitussalam sehingga para santri kembali lagi ke Ngruki Solo dan hanya tersisa 3 santri yang sampai saat ini masih mengabdi di PPM Baitussalam.

Tepat tahun 1998 santri PPM Baitussalam mendirikan TK IT Baitussalam (Taman Kanak-Kanak) dengan santri yaitu seluruh anak-anak dari ustadz dan ustadzah PPM Baitussalam dan masyarakat sekitar. Setelah berjalan 1 tahun tepat pada tahun 1999 K.H. Abdul Hakim mendirikan SD IT Baitussalam yang mana masih santri dari alumni TK IT Baitussalam dan masyarakat sekitar. Dari tahun ke tahun PPM Baitussalam mengalamai perkembangan yang pesat. Alhamdulillah pada tahun 2007 K.H. Abdul Hakim mendirikan SMP IT yang menerapkan sistem Boarding (berasrama). Setiap asrama memiliki 1 wali asrama yang bertugas mendampingi dan memantau kegiatan santri selama di pondok. Atas izin Allah PPM Baitussalam mendirikan SMA IT Baitussalam pada tahun 2014 dengan sistem boarding juga.

Karena dedikasi yang tinggi dan kepercayaan masyarakat yang kuat KH Abdul Hakim tidak hanya mendirikan PPM Baitussalam di Prambanan akan tetapi telah mendirikan PPM Baitussalam 2 yang berada di Cangkringan. Alhamdulilah telah berdiri kokoh TK IT Baitussalam 2, SD IT Baitussalam 2 dan SMP IT Baitussalam  dengan sistem Full Day. Kemajuan zaman yang begitu cepat dan persaingan global yang semakin dahsyat menuntut generasi muda Islam harus memiliki bekal ilmu pengetahuan agama dan ilmu pengetahuan umum yang seimbang. Kematangan IMTAQ dan IPTEK merupakan syarat mutlak untuk memenangkan persaingan di segala bidang. Menjawab kebutuhan tersebut maka SMPIT dan SMAIT Baitussalam Boarding School yang merupakan Sekolah Islam Terpadu memadukan kurikulum kepesantrenan dan kurikulum Diknas, serta memberikan pola pendidikan berbasis kompetensi dengan porsi 60% praktikum atau penelitian ilmiah dan 40% teori. Dengan demikian,  lulusan PPM Baitussalam diharapkan akan  menjadi pribadi yang cerdas, disiplin, memiliki kepribadian yang islami, memiliki kecakapan hidup, dan terampil dalam berbahasa asing  (Arab atau Inggris), maupun dalam bidang keilmuan lainnya.