Prambanan (23/2) — Santri kelas VII dan VIII SMP IT Baitussalam Prambanan, SMP Islam Favorit di Jogja, mengikuti Field Study/ Studi Lapangan, Kamis 22 Februari 2024. Untuk tujuan santri putra di PIAT (Pusat Inovasi Argo Teknologi) Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta dan Umbul Brintik, Klaten. Sedangkan tujuan santri akhwat di BBPPMDDTT Yogyakarta, Balai Besar Pelatihan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Yogyakarta dan Sindu Kusuma Edupark.
Sebelum memulai kegiatan, para santri berkumpul di lapangan Kalilondo Prambanan. Para Santri mendengarkan pesan dan nasihat dari Ustaz Lingga Romi Bahri, L.c., Perwakilan Pimpinan PPM Baitussalam dan Ustazah Ririn Setyaningsih S.Sos., Kepala SMP IT Baitussalam Prambanan.
“Barakallah anak-anakku semua. Tetap semangat dalam belajar. Bagaimanapun dan di mana pun tetaplah menjadi santri. Jaga adab dan perilaku yang baik dimanapun,” pesan Ustaz Lingga.
Rombongan sampai PIAT pukul 09.30 WIB. Di sana para santri didampingi oleh beberapa kakak-kakak dari UGM dan karyawan yang bertugas di sana. Mereka menjelaskan banyak sekali pelajaran yang mulai dari cara pengaliran air yang bersumber di kolam yang menjadi sumber mata air kolam-kolam yang ada di sana. Selain itu juga, bagaimana cara memisahkan induk dan anak-anak ikan supaya dapat berkembang dengan baik. Para santri belajar tentang pelet atau makanan yang memang kebetulan di olah sendiri dengan alat supaya bisa lebih optimal untuk ikan-ikan di sana.
Kegiatan yang lain adalah mengunjungi pusat daur ulang sampah organik yang letaknya tidak jauh dari perikanan tadi. Di sana dijelaskan bagaimana mengolah sampah kering dan basah, mulai dari proses pemuaian sampah organik yang di masukan ke dalam bak-bak besar yang dimna sampah tersebut di oven dengan waktu yang cukup lama karena membutuhkan waktu berminggu-minggu untuk pemuaian sampah di dalam bak tersebut,
Selain itu, para santri juga mengunjungi juga tempat pemuaian sampah bekas makanan yang munggunakan maggot atau bisa disebut larva yang berasal dari lalat BSF. Para pendamping menjelaskan bagaimana maggot tersebut menggrogoti sampah-sampah tersebut sampai sari-sarinya habis. Hasil dari limbah tersebut dijadikan pupuk kompos oleh para petani. Maggot tersebut juga di jual ke para penjual ikan dan ayam karena bisa dijadikan pakan hewan.
Setelah selesai dari kunjungan dari PIAT UGM, para santri mengunjungi Umbul Brintik yang berada di Klaten. Pukul 16.00 WIB santri melanjutkan perjalanan kembali ke pondok kami Pondok Pesantren Baitussalam. (Fer/Has)