Apa Makna Hamemayu Hayuning Bawana?
Hamemayu Hayuning Bawana adalah falsafah luhur budaya Jawa yang berarti “memelihara dan memperindah keindahan dunia.” Falsafah ini mengandung pesan moral agar manusia senantiasa menjaga keharmonisan hidup dengan sesama, alam, dan Tuhan.
Di tengah perubahan zaman, nilai ini tetap relevan — terutama dalam dunia pendidikan. Di Yogyakarta, falsafah ini menjadi salah satu identitas budaya yang terus dijaga. SMA IT Baitussalam Yogyakarta mengambil peran penting dalam menanamkan nilai-nilai luhur tersebut kepada para siswanya, selaras dengan visi sekolah berbasis Islam terpadu yang berakar pada kearifan lokal.
Nilai Hamemayu Hayuning Bawana dalam Perspektif Islam
Ajaran Islam menempatkan manusia sebagai khalifah fil ardh, yaitu pemelihara bumi. Dalam Al-Qur’an surat Al-Baqarah ayat 30, Allah SWT berfirman:
“Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi.”
Ayat ini menegaskan bahwa manusia memiliki amanah besar untuk menjaga keseimbangan dan kemakmuran bumi. Prinsip inilah yang menjadi dasar Hamemayu Hayuning Bawana: menciptakan kedamaian dan memperindah dunia dengan kebaikan.
Selain itu, dalam QS. Ar-Rahman ayat 7–8, Allah juga mengingatkan:
“Dan Allah telah meninggikan langit dan Dia meletakkan neraca (keadilan), supaya kamu jangan merusak keseimbangan itu.”
Ayat ini mengajarkan keseimbangan — antara spiritualitas, sosial, dan lingkungan — yang menjadi inti kehidupan Islami sekaligus budaya Jawa.
Rasulullah ﷺ juga bersabda:
“Sesungguhnya Allah itu indah dan menyukai keindahan.” (HR. Muslim)
Hadits ini menguatkan bahwa memperindah dunia dengan kebaikan, kebersihan, dan akhlak mulia adalah bagian dari ibadah.
Implementasi di SMA IT Baitussalam Yogyakarta
Sebagai sekolah berbasis Islam Terpadu di jantung budaya Yogyakarta, SMA IT Baitussalam berkomitmen menanamkan nilai Hamemayu Hayuning Bawana dalam setiap kegiatan pendidikan.
Nilai ini diwujudkan melalui:
- 🌱 Kepedulian lingkungan: siswa dilatih menjaga kebersihan dan kelestarian sekolah sebagai wujud cinta bumi.
- 🤝 Kebersamaan dan gotong royong: setiap kegiatan dilakukan dengan semangat saling membantu dan menghargai.
- 🕌 Akhlakul karimah: penguatan karakter Islami melalui pembiasaan salat berjamaah, adab, dan sopan santun khas Jogja.
- 📚 Pembelajaran kontekstual: guru mengaitkan materi pelajaran dengan nilai budaya dan ayat Al-Qur’an agar siswa memahami makna kehidupan secara utuh.
Dengan menggabungkan falsafah Jawa dan nilai-nilai Islam, SMA IT Baitussalam Yogyakarta berupaya membentuk generasi yang berilmu, berakhlak, serta mampu menjaga harmoni antara manusia, alam, dan Tuhan.
Penutup
Hamemayu Hayuning Bawana bukan sekadar warisan budaya, tetapi juga panggilan spiritual untuk memperindah kehidupan. Di SMA IT Baitussalam Yogyakarta, nilai ini dihidupkan setiap hari — di kelas, masjid, dan lingkungan sekolah. Dari sinilah lahir generasi muda yang santun, beriman, cerdas, dan siap menjadi penjaga keindahan dunia sebagaimana amanah Allah SWT.
Oleh : Gino Erman Agusta, S.Pd.Si – Kepala Sekolah
