Prambanan (3/1) — Sebagai salah satu sekolah Islam terpadu di Jogja dan di bawah naungan Jaringan Sekolah Islam Terpadu (JSIT), SMP IT Baitussalam Prambanan terus melakukan pengembangan proses pembelajaran baik dan berkualitas secara akademik maupun mental spiritualnya. Salah satunya melalui Workshop Pendekatan Pembelajaran ADLX sebagai pembekalan ustadz-ustadzah di semester genap, Selasa, 3 januari 2023 di Gedung Al Azhar.
Setelah acara pembukaan, tilawah, dan menyanyikan lagu Indonesia Raya, Hymne Oh Pondokku, dan Mars JSIT dilanjutkan dengan sambutan kepala sekolah, Ustadzah Ririn Setyaningsih, S.Sos.
“Desain pembelajaran ADLX ini merupakan salah satu pembelajaran dari JSIT. Harapannya ustadz-ustadzah dapat memahami dan bisa mempraktikkan di kelas, sehingga santri dapat menjadi pembelajar yang aktif, mendalam, dan memiliki pengalaman belajar,” papar beliau.
ADLX atau pendekatan pembelajaran Active Deep Learner eXperience adalah pendekatan pembelajaran yang memadukan pendekatan pembelajaran active learning dan deep learning. Active learning adalah proses dimana siswa terhubung dengan semua aktivitas kelas dengan usahanya sendiri dan terhubung artinya secara utuh, mental, fisik, dan emosi sehingga dapat mengaktifkan siswa dengan membaca, menulis, diskusi, dan lainnya.
Narasumber untuk workshop kali ini adalah Ustadz Harman, S.Pd. MM, Pembina JSIT DIY (Wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta). Beliau menambahkan bahwa empat faktor kunci mencapai ADLX dengan Introflex, yaitu (1) Individualisasi yakni setiap peserta didik memiliki keunikan (2) Interaksi yakni pengalaman belajar yang diperoleh melalui interaksi positif, antar peserta didik, dan peserta didik dengan guru, serta peserta didik dengan materi (3) Observasi yakni usaha yang dilakukan oleh pendidik selama pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran (4) Refleksi yakni mengajak peserta didik mengambil hikmah.
Kemudian, Desain Alur Pembelajaran dibuat untuk 1 kegiatan memiliki tujuan mencapai active deep, semua bagian terencana dengan baik, dan setiap bagian terbagi waktunya. Sedangkan alurnya adalah Opener, Aktivitas, Energizer (membuat seseorang menjadi penasaran), Kaitkan dan simpulkan dan Closure.
“Selain itu, ADLX dikombinasikan dengan Pendekatan Terpadu. Pendekatan TERPADU (Terapkan, Eksplorasi, Rumuskan, Presentasikan, Aplikasikan, Duniawi, Ukhrowi) diimplementasikan dengan jiwa INTROFLEX sehingga melahirkan proses pembelajaran ADLX bagi peserta didik,” tambah beliau.
Acara salah satu sekolah Islam terpadu di Jogja ini berakhir pukul 11.45 WIB dengan ditutup dengan doa. Peserta bersemangat dan berbahagia, karena penjelasan materi yang runtut dan tidak membosankan karena disertai dengan energizer yang menarik. (Hsn/Rakh)