Dalam taujih rutin guru dan karyawan yang bertempatkan di gedung olahraga (GOR) Baitussalam pada Selasa (01/10), ust. K.H. Abdul Hakim, A.ka. memberikan taujih kepada karyawan-karyawan dan guru-guru Pondok Pesantren Modern Baitussalam tentang tertib lingkungan terutama tentang kebersihan.
Tertib itu ada 5 macamnya, yang pertama adalah tertib hati, yang kedua adalah tertib lingkungan, yang selanjutnya adalah tertib waktu, lalu tertib bahasa, dan yang terakhir adalah tertib kegiatan belajar mengajar (KBM). Seluruh macam-macam tertib tersebut sangatlah penting. Termasuk juga dengan tertib lingkungan yaitu bagaimana caranya agar lingkungan di sekitar kita menjadi tertib. Dalam menjaga ketertiban dilingkungan kita haruslah dengan sense of belonging (bahasa inggris) atau dengan rasa handarbeni (bahasa jawa), yaitu rasa memiliki. Dimana sebagai tenaga pendidikan haruslah memulai menjaga lingkungan dari diri sendiri. Barulah nantinya anak-anak didik kita yang akan mencontoh kita.
Ketertiban lingkungan terutama kebersihan menjadi kewajiban bagi seluruh individu. Kebersihan bukan hanya menjadi kewajiban cleaning service saja, ataupun hanya kewajiban bagian keamanan saja, namun kebersihan menjadi kewajiban seluruh individu. Maka, bersama-sama menjaga ketertiban dilingkungan kita. Termasuk menjaga kebersihan, keamanan, serta kenyaman di lingkungan sekitar.
Lingkungan pondok dan sekolah akan tertib jika kita memiliki kepekaan terhadap lingkungan sekitar kita. Dimana ada hal-hal yang tidak pada tempatnya, baik itu di sekolah, di jalan, di kamar mandi, maupun di tempat yang lainnya, kita peka terhadap hal tersebut untuk membenarkannya. Jangan sampai kita hanya melek walang (belalang), maksudnya yaitu hanya melihat tanpa bertindak apa-apa. Maka, marilah kita tingkatkan kepekaan kita terhadap lingkungan di sekitar kita, termasuk jika melihat sampah di jalan maka dipungut lalu dibuang. Sebagaimana yang disebutkan dalam suatu hadits bahwasanya iman itu memiliki banyak cabang, sementara cabang terbawahnya adalah menyingkirkan halangan di jalan, sementara sampah juga termasuk penghalang, perusak pemandangan, maka haruslah dibuang.
Maka, sekali lagi, sebagai tenaga pendidikan, haruslah memberi contoh kepada anak didiknya. Seperti memungut sampah dihadapan anak didiknya. Hal itu tentunya secara tidak langsung juga menjadi pelajaran bagi anak didik, supaya anak didik juga memiliki kebiasaan baik tersebut. Sebagi tenaga pendidik juga perlu keberanian untuk memerintahkan anak didiknya dalam menjaga kebersihan. Bila hal-hal tersebut dilakukan, insyaAllah lingkungan kita akan menjadi lebih tertib.
salamedia