Santri Bakti Masyarakat Telah Usai:Santri PPM Baitussalam Telah Menyelesaikan Program Bakti Masyarakat

Bagikan :

Sleman (HBS) – Santri bakti masyarakat telah usai, Lima hari berlalu begitu cepat. Kini santri PPM Baitussalam harus kembali ke pondok. Dalam waktu yang singkat itu, mereka membantu takmir masjid di sekitar wilayah Sleman, Klaten dan Cangkringan dalam menjalankan tugasnya, memakmurkan masjid di bulan Ramadan yang penuh berkah.

Penutupan Santri Bhakti Masyarakat SMP IT-SMAIT-KMI Baitussalam Prambanan

Program santri bakti masyarakat diikuti oleh santri SMP IT, SMA IT dan KMI Baitussalam, melalui seleksi yang ketat “Sebanyak 185 santri yang ikut seleksi, terpilihlah  85 santri yang memenuhi kriteria untuk diterjunkan ke masyarakat. Mereka siap untuk melaksanakan santri bakti masyarakat. Lokasi yang dituju adalah masjid-masjid yang berada di Yogyakarta, Klaten, Sleman, Cangkringan dan masjid-masjid sekitar.  Sejumlah 17 masjid sudah siap menerima kehadiran mereka. Kegiatan ini diselenggarakan selama lima hari yakni 5 – 10 Maret 2025”. Papar ustaz Lingga Romi Bahri, Lc. selaku Kepala Kepengasuhan Santri Ikhwan Pondok Pesantren Modern Baitussalam.

Testimoni Masyarakat

Ada pertemuan tentunya ada perpisahan, mulai tanggal 5 – 10 Maret 2025, para santri terpilih PPM Baitussalam telah melaksanakan tugasnya, yakni berbakti ke masyarakat sekitar pondok. Setelah 5 hari menjalankan tugasnya, kini waktunya para santri kembali ke pondok. “Program ini sangat membantu kami, masjid menjadi lebih ramai dan masyarakat lebih bersemangat dalam menjalankan ibadah ke masjid. Semua ini tidak lepas dari peran para santri PPM Baitussalam dalam program bakti masyarakat. Terima kasih, semoga tahun depan program ini dapat dilaksakan lagi” ujar salah satu takmir masjid tempat santri melaksanakan tugasnya. Bahkan ada warga masjid yang mengajukan perpanjangan waktu program santri bakti masyarakat.

“Mohon maaf ustadz, ini anak anak yang di masjid apakah boleh nambah hari tidak ya? Warga sekitar masjid sangat terbantu dan senang dengan adanya program ini. Jika diperbolehkan, nambah waktunya” ujar salah satu warga sekitar masjid Al Furqon Geneng kepada ustadz pengasuh saat menjemput para santri. Tidak hanya itu, beberapa masjid juga menghendaki adanya “injury time” untuk santri bakti masyarakat diantaranya Masjid Dzunurain, Masjid Al Jihad, Masjid  Al Maula, Masjid Nurul Fajri dan Masjid Al Ukhuwah.

Terdapat momen yang mengharukan ketika anak-anak TPA di Masjid Al Maula dan Masjid Nurul Fajri mengetahui santri bakti masyarakat akan kembali lagi ke pondok. “MasyaAllah tadi sore saat ketika penjemputan santri, anak-anak TPA menangis, tidak mau ditinggal bahkan ada yang masuk ke mobil penjemputan, kenapa tidak 1 bulan full saja, kami merasa kehilangan” ujar takmir Masjid Al Maula.

Santri bakti masyarakat bersama Takmir masjid dan anak-anak TPA

Bagi pondok, program ini sangat bagus untuk melatih santri bermasyarakat di lingkungan sekitar pondok. Para santri akan mendapatkan pengalaman yang nyata, dengan harapan kelak jika kembali ke masyarakat menjadi individu yang bemanfaat bagi umat. Kelak di tahun mendatang akan menambah jumlah daftar masjid yang akan dijadikan tempat pelaksanaan program santri bermasayarakat.

Bagi santri program ini sangat bermanfaat, melatih santri untuk terjun ke masyarakat, berbakti dan memberikan manfaat bagi umat. “Program ini sangat bermanfaat bagi kami, semoga kelak tidak hanya 5 hari dalam pelaksanaannya, dan semoga tahun depan nambah jumlah masjid yang dijadikan pengabdian di masyarakat dan waktunya lebih lama” ujar Rajendra santri kelas 3 SMP IT Baitussalam Prambanan.

(Tim Humas PPM Baitussalam)