Prambanan – Hasan al-Banna adalah seorang tokoh pembaru atau modernis dalam dunia Islam. Beliau dikenal sebagai tokoh pembaru, tidak hanya dalam bidang pendidikan, tetapi juga dalam bidang politik, ekonomi, sosial, dan kemasyarakatan. Nama lengkap Hasan Al-Banna adalah Hasan bin Ahmad bin Abdur Rahman bin Muhammad al-Banna. Hasan al-Banna dilahirkan pada tahun 1906 M, di Al-Mahmudiyah Mesir. Tanggal kelahirannya diperkirakan 25 Sya’ban 1324 H/14 Oktober 1906 M, dan wafat pada tanggal 13 Februari 1949 M. Beliau sepenuhnya hidup pada masa tirani kekuasaan bangsa Eropa, yaitu Inggris dan Prancis.. Menurut Hasan al-Banna, Allah telah menjadikan akal manusia sebagai faktor yang dominan dan untuk itu manusia diperintahkan untuk meneliti, menganalisa, dan berpikir. Dalam prinsip dakwah Hasan al-Banna, proses pendidikan yang dibutuhkan adalah bagaimana mengupayakan agar dapat mengoptimalkan penggunaan daya pikir pada anak didik. Sebab, dengan proses pendidikan yang mampu mendorong terciptanya kekuatan daya pikir dan rasa tersebutlah yang dapat menciptakan anak didik memiliki kualitas yang tinggi dan siap dalam menghadapi kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Hasan al-Banna sering menggunakan istilah pendidikan dengan al-tarbiyah’ dan al-ta’lim. Al-Tarbiyah adalah proses pembinaan dan pengembangan potensi manusia melalui pemberian berbagai ilmu pengetahuan yang dijiwai oleh nilai- nilai ajaran agama. Dalam penggunaan kata al-tarbiyah’ ini, Hasan al-Banna sering pula menggunakannya untuk pendidikan jasmani, pendidikan akal, dan pendidikan qalb. Sedangkan al-Ta’lim adalah proses transper ilmu pengetahuan agama yang menghasilkan pemahaman keagamaan yang baik pada anak didik sehingga mampu melahirkan sifat-sifat dan sikap-sikap yang positif. Sifat dan sikap positif yang dimaksud adalah ikhlas, percaya diri, kepatuhan, pengorbanan, dan keteguhan.Hasan al-Banna, memberi perhatian yang sangat besar terhadap upaya meluruskan pemahaman Islam, ummat Islam dan mengembalikan hal-hal yang telah dibuang oleh orang-orang yang ter-Barat-kan dan para pengikut sekularisme.
Prinsip dakwah Hasan al-Banna menegaskan ada sepuluh yang harus dipegang oleh seorang pendidik, yaitu 1) pemahaman, 2) ikhlas, 3) aktivitas, 4) berjuang, 5) pengorbanan, 6) kepatuhan, 7) keteguhan, 8) kemurnian, 9) persaudaraan, dan 10) kepercayaan. Dalam bahasa arab yaitu 10 prinsip dakwah 1) Al-fahmu, 2) Al-ikhlas, 3) Al-amal, 4) Al-Jihad, 5) At-tadhiyah, 6) At-ta’at, 7) At-tsabat, 8) At-tajarud, 9) Al-Ukhuwah, 10) Ats-tsiqoh. (Abi Ka Ka)