Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Alhamdulillahirobbilalamin, segala puji bagi Allah yang telah memberikan kita nikmat tak terhingga. Dalam kehidupan ini, tiada hentinya kita bersyukur kepada-Nya. Salah satu cara terbaik untuk bersyukur adalah dengan meniti jalan hidup dengan penuh kehati-hatian, kewaspadaan, dan ketakwaan. Takwa bukan sekadar konsep, melainkan tindakan nyata berupa menjalankan perintah Allah dan menjauhi segala larangan-Nya.
Beberapa waktu lalu, bertepatan dengan tanggal 12 Rabiul Awal, kita memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW. Momen ini tidak hanya sekadar perayaan, melainkan pengingat bagi kita semua untuk kembali menghayati keteladanan Rasulullah SAW dalam berbagai aspek kehidupan. Mengingat perjuangan Rasulullah, terutama dalam perang Ahzab, mengajarkan kita tentang pentingnya keteladanan dalam kepemimpinan, kerja keras, dan kebersamaan.
Sebagaimana kita ketahui, Rasulullah SAW, bersama para sahabat, berjuang menggali parit dalam perang Ahzab atas usulan Salman Al-Farisi. Rasulullah sendiri turun langsung ke lapangan, memimpin dan memberikan contoh, hingga keringat dan pasir menempel di tubuhnya. Keteladanan beliau dalam bekerja keras dan memotivasi para sahabat adalah cerminan dari semangat yang luar biasa. Beliau tidak hanya memberikan perintah, tetapi juga memberikan teladan nyata.
Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW ini menjadi momentum bagi kita semua untuk bangkit dari keletihan dan kelesuan yang mungkin kita rasakan dalam menjalani kehidupan. Rasulullah SAW memberikan contoh kepada kita bagaimana semangat juang dan keteguhan iman bisa mengalahkan segala tantangan. Bahkan ketika kekuatan musuh begitu besar, Allah menunjukkan bahwa dengan keteladanan dan keimanan yang kuat, kemenangan akan datang.
Sebagai umat Islam, kita diwajibkan untuk meneladani Rasulullah dalam segala aspek kehidupan, mulai dari cara beliau memimpin, berkeluarga, hingga bermuamalah dengan sesama. Allah berfirman dalam Al-Qur’an, “Sungguh, telah ada pada diri Rasulullah itu suri teladan yang baik bagi kamu…” (QS Al-Ahzab: 21). Keteladanan beliau menjadi pedoman utama dalam mencapai kehidupan yang lebih baik dan diridhoi Allah SWT.
Oleh karena itu, marilah kita bangkit dan semangat dalam menjalankan peran kita masing-masing, baik sebagai pemimpin, pendidik, atau pun anggota masyarakat. Dengan mengikuti keteladanan Rasulullah SAW, kita akan menemukan jalan yang penuh berkah dan kebaikan.
Sebagai bagian dari pesantren, saya juga ingin mengajak kita semua untuk terus bekerja dengan penuh semangat, meningkatkan kinerja, dan berkontribusi untuk kemajuan bersama. Keteladanan Rasulullah harus kita wujudkan dalam kerja keras, keikhlasan, dan komitmen dalam menjalankan tugas-tugas kita. Mari kita jadikan semangat ini sebagai landasan untuk terus berjuang, memperbaiki diri, dan meningkatkan kualitas pesantren kita.
Semoga dengan mengambil keteladanan dari Rasulullah SAW, kita bisa menumbuhkan semangat yang baru, memperbaiki kualitas diri, serta membawa keberkahan bagi lembaga dan pesantren yang kita cintai.
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.