Kemwil Ukhuwah Sako DIY dan Pentas Amal JSIT Bersama Opick
Dalam Kemwil Sako DIY tahun 2019 ini, SMAIT Baitussalam mendapat kesempatan untuk diundang menjadi panitia Kemwil bersama sekolah-sekolah islam terpadu setingkat di Daerah Sleman. Untuk memenuhi undangan tersebut SMAIT Baitussalam mengirimkan lima orang perwakilan santri ikhwan untuk menjadi panitia Kemwil namun, karena dirasa kurang, kemudian mengirimkan empat orang tambahan untuk menjadi panitia Kemwil tambahan.
santri-santri yang dikirimkan untuk menjadi panitia adalah santri yang pernah mengikuti Perpernas sebelumnya di Buper CIBUBUR karena, dirasa lebih unggul dibidang kepramukaan dari santri-santri yang lain sehingga, diharapkan bisa mengemban tugas sebagai panitia Kemwil dengan baik dan dapat mengangkat nama sekolah serta pondok diluar.
Sembilan perwakilan santri tersebut tergabung didalam Sangker (sangga kerja) Kemwil Sako DIY bersama dengan perwakilan santri dari sekolah islam terpadu setingkat di Daerah Sleman. Didalam sangker ini terdapat banyak macam tugas diantaranya adalah Lurah. Tugas lurah disini bukanlah mengatur warga desanya seperti tugas lurah pada umumnya namun, tugas lurah disini adalah mengatur para peserta Kemwil agar mengikuti semua kegiatan dari awal hingga akhir dengan tertib khususnya para peserta SD.
Dari wawancara yang kami lakukan bersama al-akh Aziz Marhabanika Said dan al-akh Ahmad izzudin, tugas lurah disini diantaranya adalah menjuri perilaku dan sopan santun para peserta Kemwil, mengatur shalat berjamaah, dan meringankan tugas camat (jabatan diatas lurah). Tugas lurah disini lumayan penting karena menjadi perantara pembina dengan para peserta sehingga semua kegiatan bisa terkoordinir dengan setepat mungkin.
Selain menjadi lurah, tugas lain dari Sangker adalah menjadi bagian sarpras, dokumentasi, dan bagian-bagian lain yang umumnya ada dalam sebuah acara. Tugasnya biasanya menyiapkan peralatan yang dibutuhkan, mendokumentasikan acara dalam bentuk foto maupun video dan tugas lain ynag umumnya ada dalam sebuah acara.
Kemwil ini ditutup dengan malam pentas amal JSIT bersama Opick Tombo Ati, pentas amal disini dimaksudkan untuk menggalang dana sebanyak mungkin untuk saudara/saudari kita yang sedang terkena bencana kekeringan di dareah gunung kidul.
Alhamdulilah penonton pentas amal dengan antusias mengikuti acara dari awal hingga akhir dan bersedia mengeluarkan sebagian hartanya untuk membantu korban bencana kekeringan di dunung kidul. terlihat keitka opick mulai menggalang dana dari atas panggung bayak penonton yang naik keatas panggung untuk menyerahkan sebagian hartanya untuk saudara/saudari kita yang terkena bencana kekeringan.
Selain menyerahkanya ke atas panggung, penonton juga terlihat antusias untuk menyerahkan sebagian hartanya langsung kepada panitia-panitia yang ditugaskan untuk menggalang dana langsung di lapangan. panitia ini terdiri dari panitia Kemwil yang telah direformasi serta ditambah duapuluh ikhwan kelas 10 SMAIT Baitussalam untuk membantu tugas panitia untuk menggalang dana.
Tidak hanya menjadi panitia saja, PPM Baitussalam juga mengirimkan beberapa kontingen santri untuk mengikuti kegiatan Kemwil Sako DIY tahun 2019 diantaranya mengirmkan satu kontingen dari SDIT Baitussalam, satu kontingen dari SDIT Baitussalam 2, dan dua kontingen akhwat dari SMPIT Baitussalam. SMPIT Baitussalam ikhwan berhalangan untuk mengirimkan perwakilanya untuk mengikuti Kemwil Sako DIY tahun 2019 karena agenda yang padat tidak memungkinkan untuk mengirim perwakilan.
semoga dengan diadakanya Kemwil Sako DIY 2019 serta malam pentas amal JSIT bersama opick dapat mempererat ukhuwah islamiyah antara santri-santri sekolah islam terpadu se-DIY serta dana yang terkumpul dari donatur-donatur di malam pentas amal JSIT bersama opick dapat meringankan beban saudara/saudari kita di Gunung Kidul