
Sleman-Kulliyyatu-l-Mu’allimin Al Islamiyyah (KMI) merupakan salah satu unit Pendidikan di Pondok Pesantren Modern Baitussalam Prambanan. KMI dalam proses pembelajarannya menggunakan kurikulum terpadu. Yaitu kurikulum yang menggabungkan pelajaran agama Islam (Tafaqquh Fiddin) dengan pelajaran umum sesuai dengan Standar Nasional Pendidikan. Pengajaran Kitab Kuning dan Dirasah Islamiyyah menjadi salah satu program unggulan KMI. Untuk mendukung keberhasilan program unggulan ini, KMI mengadakan kegiatan Fathul Kutub.
Fathul Kutub merupakan kegiatan Latihan membaca, memahami, dan membedah kitab kuning klasik berbahasa Arab tanpa harakat. Hal ini dilakukan sebagai bagian dari pembinaan terhadap keilmuan santri. Fathul Kutub sendiri memiliki tujuan untuk melatih kemandirian santri dalam memahami referensi kitab turats (kitab kuning). Selain itu, agaenda ini juga menumbuhkan kecintaan kepada terhadap literatur klasik Islam, memperkuat pemahaman mereka terhadap bahasa Arab. Kegiatan ini juga dapat membentuk kepercayaan diri dalam menjelaskan isi kitab secara ilmiah, serta sebagai bekal akademik untuk jenjang selanjutnya.
Fathul Kutub dilaksanakan pada pekan terakhir bulan Mei 2025 selama empat hari. Tepatnya dari tanggal 27-30 Mei 2025 bertempat di Gedung Pusat Pondok Pesantren Modern Baitussalam Prambanan. Peserta kegiatan ini adalah santri kelas 5 KMI dan kelas 3 Intensif.
Pembukaan Fathul Kutub
Fathul Kutub dibuka oleh Kyai Haji Abdul Hakim Aka selaku Pimpinan Pondok Pesantren Modern Baitussalam Prambanan. Dalam sambutannya beliau menyampaikan apresiasi yang tinggi dengan adanya kegiatan ini. Beliau juga berpesan kepada para santri agar memanfaatkan kesempatan ini dengan sebaik-baiknya untuk membuka cakrawala keilmuwan Islam yang mendalam. Pada kesempatan ini Direktur KMI, Ustadz Ahmad Izzat Zainul Fikri, Lc menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah menyiapkan kegiatan ini dengan sebaik-baiknya. Beliau sangat bangga kepada para santri yang mengikuti kegiatan ini. Beliau juga berharap bahwa fathul kutub ini meruapakan awal bagi santri untuk mempelajari kitab kuning dan membedah maknanya sebagai salah satu bekal santri untuk mengamalkan ilmunya kepada masyarakat.
Bimbingan Fathul Kutub

Para santri yang mengikuti Fathul Kutub didampingi oleh para pembimbing yang kompeten di bidangnya. Para pembimbing tersebut antara lain Al Ustadz Ali Muhsin; Al Ustadz Lingga Romi Bahri, Lc; Al Ustadz Rifqi Firmansyah, M.H, dan Syeikh Malik bin Yahya Al-Mujammir Al Yamani. Adapun teknis dalam kegiatan ini adalah setiap santri diberikan satu laptop yang sudah ada software maktabah syamilah.Kemudian para santri diberikan sebuah permasalahan secara acak dan diberi waktu untuk mengkajinya. Setelah itu menyampaikan isi dan pemahamannya dihadapan para asatidz. Kegiatan ini menjadi bukti bahwa santri KMI tidak hanya membaca, akan tetapi juga mampu menelaah dan menguraikan makna yang terkandung di dalam kitab tersebut.
“Alhamdulillah dengan Fathul Kutub kita bisa melihat beberapa hukum dari bebberapa ulama dari beberapa mahzab, contohnya di hukum mahzab Syafi’i, mahzab Hambali, mahzab Ahmad dan mahzab Maliki. Kita juga bisa melihat beberapa hukum dan apa penyebab mereka mengambil hukum itu, dan setiap hukum ada perbedaannya,” demikian Mas Aunillah salah satu santri menyampaikan. Mas Aun juga berpesan agar adik-adik kelas untuk lebih giat lagi belajar karena Fathul Kutub memerlukan Bahasa Arab yang tinggi, karena kita membaca buku-buku para ulama yang tentu itu bukan Bahasa Arab yang mudah dipahami. Mas Aun juga berharap adik-adik kelas mempelajari nahwu dan Sharaf dengan sungguh-sungguh.
“Fathul Kutub bukan sekedar membaca kitab, tetapi membuka cakrawala keilmuan Islam yang mendalam”.
(Bidang Humas Pondok Pesantren Modern Baitussalam)