Pandemi telah mengubah banyak hal. Semua yang berbau konvensional harus dikonversikan menjadi digital agar semua kegiatan tetap bisa terlaksana. Berbagai layanan pemerintah yang semula menggunakan kertas, kini sudah banyak inovasi secara digital yang ternyata semakin memudahkan dan memangkas alur yang biasanya rumit dan panjang. Termasuk juga dalam dunia pendidikan, yang semula harus mengajar secara tatap muka kini harus diubah menjadi secara daring, salah satunya adalah dengan digunakanyya aplikasi scanner ujian.
Seiring berjalannya waktu, kurva pandemi semakin menurun. Pembelajaran secara daring, khususnya di pesantren sangat tidak efektif. Karena di pesantren, para siswa diajari tentang akhlaq yang mana hal tersebut kurang dapat teraplikasikan dengan baik dengan pembelajaran daring. Sehingga dengan protokol kesehatan yang ketat, santri akhirnya harus ke pondok untuk menimba ilmu.
Masalah terjadi ketika kita sudah terbiasa dengan digitalisasi, kini harus kembali kepada konvensional dalam mengajar, khususnya mengenai penilaian. Ketika pembelajaran dilakukan secara daring, para ustadz dengan mudah mendapatkan hasil secara cepat dan realtime. Ketika kembali secara konvensional, kegiatan mengoreksi menjadi sesuatu yang sangat memakan waktu dan mungkin cukup melelahkan. Apalagi jika mengajar dibanyak kelas.
Alhamdulillah dengan adanya teknologi, masalah tersebut bisa terselesaikan dengan digunakanyya aplikasi scanner ujian. Layaknya Ujian Nasional yang sempat viral pada massanya, dengan menggunakan kertas ujian berbasis komputer maka pengoreksian jawaban bisa berlangsung dengan cepat. Beda dengan LJK pada UN adalah digunakannya perangkat keras berupa scanner yang bisa menscan lembar jawab dalam jumlah banyak dalam waktu yang relatif singkat. Sedangkan aplikasi scanner ujian ini hanya menggunakan ponsel pintar yang dimiliki oleh ustadz dan ustadzah.
Dengan menggunakan kamera pada ponsel yang berfungsi sebagai scanner, pengajar bisa menscan lembar jawab dengan cepat. 1 menit bisa digunakan untuk menscan 5 hingga 15 lembar jawab. Tergantung kualitas cetakan lembar jawab, cara mengisi lembar jawab dan kualitas ponsel yang digunakan. Ustadz Fery Subakti sebagai salah satu pengajar di SMA IT Baitussalam juga merasakan manfaat aplikasi scanner ujin ini, “Aplikasi ini sungguh sangat membantu. kegiatan mengoreksi menjadi lebih cepat dan jadi ingin mengoreksi lagi” Tutur ustadz Fery Subakti.
-beGino-