Sleman – PPM Baitussalam kembali menggelar Pengajian Ahad Kliwon pada Ahad, 27 Juli 2025, pukul 06.30–08.00 WIB. Pengajian edisi kali ini mengusung tema “Meluruskan Mitos Bulan Shafar: Antara Khurafat dan Tauhid,” menghadirkan narasumber Ustadz Lingga Romi Bahri, Lc. dan dihadiri oleh guru, karyawan, wali murid dari unit PAUD, SDIT, SMPIT, SMAIT, KMI, serta masyarakat umum.

Acara diawali dengan pembukaan, pembacaan ayat suci Al-Qur’an oleh santri SDIT Baitussalam Prambanan, serta taujih dari Ustadz Lingga Romi Bahri, L.c. dan sarapan bersama sebagai bentuk kebersamaan.
Dalam ceramahnya, Ustadz Lingga menjelaskan asal-usul penamaan Bulan Shafar, serta berbagai mitos yang masih banyak diyakini, seperti larangan menikah, bepergian jauh, hingga anggapan Rabu minggu terakhir di bulan Shafar sebagai puncak hari sial. Menurut beliau, waktu yang sial sebenarnya adalah saat seseorang melakukan maksiat.

Ia menekankan bahwa khurafat atau keyakinan tanpa dasar syariat sering kali muncul dari tradisi Arab jahiliyah yang terbawa hingga kini. Bahkan bercampur dengan kepercayaan nenek moyang di Indonesia. Padahal, Islam mengajarkan bahwa musibah datang bukan karena bulan tertentu. Melainkan karena takdir Allah dan kesalahan manusia itu sendiri, sebagaimana ditegaskan dalam Q.S. At-Taubah: 51.
Sebagai penutup, Ustadz Lingga mengingatkan bahwa Muharram adalah bulan untuk memperbaiki diri, dan Shafar menjadi kesempatan untuk memulai kembali dari nol. Bila kedua hal ini dijalani dengan sungguh-sungguh, kebahagiaan insyaAllah akan datang pada bulan Rabiul Awal.
Kegiatan ini menjadi sarana yang bermakna untuk memperkuat keimanan, menjernihkan pemahaman agama, dan mempererat silaturahmi dalam suasana penuh keberkahan.
(Bidang Humas Pondok Pesantren Modern Baitussalam)