Sambut Tahun Baru 1 Muharram 1444 H dengan sunnah yang di amalkan Rasulullah

Bagikan :

Sambut Tahun Baru 1 Muharram 1444 H dengan sunnah yang di amalkan Rasulullah

Tahun baru 1 Muharram 1444 H yang jatuh pada tanggal 30 Juli 2022. Beberapa hari lagi seluruh umat islam di dunia akan menyambut tahun baru Islam alangkah baiknya di tahun yang baru ini mengamalkan sunnah sunnah yang Rasulullah juga kerjakan.

Dengan memohon ampun kepada sesama dan memohon ampun kepada Allah atas segala kekhilafan yang telah kita buat di tahun tahun sebelumnya, introspeksi diri untuk menjadikan pribadi yang lebih baik lagi. Semoga dengan amalan amalan ini Allah mengampuni dosa dosa kita semua.

Berbagai ibadah yang disunnahkan oleh Nabi Muhammad SAW. Bahkan sangat dianjurkan untuk ditunaikan di bulan Muharram ini, sebagai salah satu dari empat bulan yang disucikan. Begitu istimewanya, lantas tertuang pula dalam kitab suci Al – Quran.

Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah ialah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu…“. (QS. At Taubah: 36).

Karena begitu mulianya bulan Muharram untuk umat islam maka sebisa mungkin mengisi hari – hari kita dengan kegiatan –  kegiatan dan amalan – amalan yang berbobot.  Berikut ini amalan – amalan yang bisa dilakukan di bulan Muharram 1444 H :

  1. Memperbanyak Puasa Sunnah

Dari Abu Hurairah RA berkata, Rasulullah SAW bersabda:

Disebutkan dalam sebuah hadis bahwa puasa yang paling utama setelah puasa Ramadan adalah puasa sunah yang dilaksanakan pada bulan Muharam. “Puasa yang paling utama setelah (puasa) Ramadhan adalah puasa pada bulan Allah – Muharram. Sementara shalat yang paling utama setelah shalat wajib adalah shalat malam.”(HR. Muslim no. 1163, dari Abu Hurairah)

 

  1. Menghidupkan Puasa ‘Asyura dan Tasu’a (9-10 Muharram)

Rasulullah SAW bersabda:

Dan puasa di hari ‘Asyura saya berharap kepada Allah agar dapat menghapuskan (dosa) setahun yang lalu.” (HR Muslim)

Nabi juga berpesan dengan hadits yang diriwayatkan Ibnu ‘Abbas:

Berpuasalah kalian pada hari ‘Asyura dan selisihilah orang-orang Yahudi. Berpuasalah sebelumnya atau berpuasalah setelahnya satu hari.” (HR Ahmad, HR Al-Baihaqi)

Dari Qotadah ra. Ia berkata: “Rasulullah SAW. pernah ditanya tentang puasa pada hari Arafah, beliau menjawab: puasa pada hari Arafah dapat menghapus dosa tahun lalu dan tahun yang akan datang. Dan beliau ditanya lagi tentang puasa asyura, maka beliau menjawab: Puasa asyura dapat menghapus dosa yang lalu”. (HR. al-Jama’ah, kecuali al-Bukhori dan at-tirmidzi).

Dari Hafshoh ia berkata: “Ada empat perkara yang tidak pernah ditinggalkan oleh Nabi SAW. yaitu: puasa Asyura tanggal 10 dan puasa tiga hari setiap bulan serta shalat dua roka’at sebelum subuh”. (HR.Ahmad dan an-Nasai).

Fadhillah melaksanakan puasa ‘Asyura adalah menggugurkan dosa selama setahun lalu. Mengenai puasa Tasu’a (9 Muharram) dilakukan sehari sebelum puasa ‘Asyura hukumnya pun sunnah. Dari Ibnu Abbas RA dia berkata, Rasulullah SAW bersabda, “Apabila (usia)-ku sampai tahun depan, maka aku akan berpuasa pada hari kesembilan”. (HR. Muslim)

  1. Memperbanyak Sedekah

Selain menghidupkan puasa sunnah, umat Islam juga dianjurkan memperbanyak sedekah. Sedekah pada bulan Muharram menurut Mazhab Maliki sangat dianjurkan. Sementara mahzab lainnya tidak memberikan penekanan khusus, namun tidak memberi larangan untuk mengamalkannya.

Sebagaimana keutamaan Muharram di mana Allah melipatgandakan pahala setiap amal saleh, maka memperbanyak sedekah termasuk menyantuni anak yatim merupakan amalan yang disukai Allah.

Allah berfirman yang artinya:

Perumpamaan orang-orang yang mendermakan (sodaqoh) harta bendanya di jalan Allah, seperti (orang yang menanam) sebutir biji yang menumbuhkan tujuh untai dan tiap-tiap untai terdapat seratus biji dan Allah melipat gandakan (balasan) kepada orang yang dikehendaki, dan Allah Maha Luas (anugrah-Nya) lagi Maha Mengetahui“. (QS. Al-Baqarah: 261)